Monday, 27 August 2018

Dasar-dasar Algoritma (Penyajian Algoritma dengan Pseudocode)


Penyajian algoritma dengan Bahasa natural, menggunakan kalimat deskriptif dapat digunakan untuk algoritma yang sederhana dengan dengan sedikit ekspresi atau operasi dalam simbol dan variabel. Bagi pengembang program langkah seperti ini kurang efektif jika harus dirubah ke kode program, karena dengan kalimat yang panjang dapat menyebabkan perubahan makna dari tujuan yang sebenarnya. Salah satu cara megatasinya adalah mengkombinasikan bahasa natural dengan penggunaan variabel dan operator dalam suatu ekspresi.

Selain itu penggunaan bahasa natural yang terbatas pada bahasa sehari -hari  pembuat algoritma, membuat pengguna algoritma menjadi terbatas sehingga orang lain yang tidak mengerti bahasa tersebut tidak bisa ikut memahami. Agar algoritma menjadi bahasa yang universal, khusunya bagi pengembang prorgam, alangkah baiknya algoritma disajikan dengan bahasa yang “dekat” atau mirip dengan semua bahasa pemrograman. Penyajian algoritma dalam bentuk bahasa yang “mirip” dengan bahasa pemrograman disebut dengan pseudocode.

Sesuai dengan namanya pseudocode dapat diartikan sebagai kode bayangan, yaitu bahasayang mendekati kode pemrograman yang sesungguhnya. Perbedaanya adalah dalam bahasa pemrograman aturan penulisan kode harus benar-benar sesuai, jika terjadi kesalahan sedikit saja maka akan menyebabkan error, atau program tidak bisa dijalankan. Sedangkan dalam pseudocode aturan penulisannya lebih bebas, dan tidak terikat namun yang paling penting adalah mudah diipahami oleh orang yang menjalankan algoritma atau orang yang akan mengimplementasikan algoritma tersebut ke bahasa pemrograman.

Pseudocode yang baik adalah pseudocode yang dapat dipahami dan diterjemahkan oleh programmer ke bahasa pemrograman yang ada. Meskipun ada juga yang menuliskan pseudocode berdasarkan kecenderungan perancang algoritma dalam menggunakan bahasa pemrograman.

Sebagaimna yang dinyatakan pada bagian sebelumnya, bahwa algoritma terdiri dari 3 bagian: Nama Algoritma, Bagian Deklarasi, dan bagian Deskripsi, demikian juga dengan pseudocode. Perhatikan contoh Algoritma dalam Pseudocode berikut :

Algoritma VolumeTabung
{Algoritma ini menghitung volume tabung dengan input  jari-jari,r,  dan tinggi tabung, t. Outputnya adalah V, sebagai volume tabung }

Konstanta  Phi=3.14;
Variabel  r, t, V: bilangan real
1) READ r
2) READ t
3) V = Phi*r*r*t
4) WRITE V
5) END

Dapatkah kalian tunjukkan mana bagian Deklarasi, apa isinya? Bagian deklarasi di tas adalah menyatakan Konstanta Phi beserta nilainya dan variabel r, t dan V beserta tipe datanya. Kesemuanya akan digunakan selama algoritma berjalan. Konstanta adalah besaran yang nilainya akan tetap selama algoritma berjalan.

Konstanta, untuk mendeklarasikan konstanta yang digunakan oleh algoritma
Variabel, untuk mendeklarasikan variabel yang akan digunakan oleh algoritma
READ, perintah untuk membaca inputan dari pengguna
WRITE, perintah untuk menuliskan nilai suatu variabel atau suatu string
END, akhir dari algoritma.

Pemberian nilai ini V = Phi*r*r*t  juga disebut dengan Assignment (penugasan). Di beberapa bahasa Pemrograman assignment ini dituliskan dengan beberapa gaya yang berbeda, di Pascal dituliskan V := Phi*r*r*t sedangkan di Turbo C cukup V = Phi*r*r*t. Dalam pembahasan yang ada assignment menggunakan tanda = untuk konsistensi penyajian dengan bahasa natural, pseudocode maupun flowchart.  Demikian juga dengan perintah WRITE, di beberapa pseudocode dapat menggunakan perintah PRINT, DISPLAY atau OUTPUT saja.  Sekali lagi, tidak ada aturan yang mengikat mengenai penyajian algoritma dengan pseudocode, namun agar penulisan selalu konsisten dalam pembahasan ini digunakan format sebagaimana di atas.

Dasar-dasar Algoritma (Penyajian Algoritma dengan Pseudocode) Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Dedi Agus

0 komentar:

Post a Comment