Penyajian algoritma dengan Bahasa natural, menggunakan kalimat
deskriptif dapat digunakan untuk algoritma yang sederhana dengan dengan sedikit
ekspresi atau operasi dalam simbol dan variabel. Bagi pengembang program langkah
seperti ini kurang efektif jika harus dirubah ke kode program, karena dengan
kalimat yang panjang dapat menyebabkan perubahan makna dari tujuan yang
sebenarnya. Salah satu cara megatasinya adalah mengkombinasikan bahasa natural
dengan penggunaan variabel dan operator dalam suatu ekspresi.
Selain itu penggunaan bahasa natural yang terbatas pada bahasa
sehari -hari pembuat algoritma, membuat
pengguna algoritma menjadi terbatas sehingga orang lain yang tidak mengerti bahasa
tersebut tidak bisa ikut memahami. Agar algoritma menjadi bahasa yang
universal, khusunya bagi pengembang prorgam, alangkah baiknya algoritma
disajikan dengan bahasa yang “dekat” atau mirip dengan semua bahasa
pemrograman. Penyajian algoritma dalam bentuk bahasa yang “mirip” dengan bahasa
pemrograman disebut dengan pseudocode.
Sesuai dengan namanya pseudocode dapat diartikan sebagai kode
bayangan, yaitu bahasayang mendekati kode pemrograman yang sesungguhnya.
Perbedaanya adalah dalam bahasa pemrograman aturan penulisan kode harus
benar-benar sesuai, jika terjadi kesalahan sedikit saja maka akan menyebabkan
error, atau program tidak bisa dijalankan. Sedangkan dalam pseudocode aturan
penulisannya lebih bebas, dan tidak terikat namun yang paling penting adalah
mudah diipahami oleh orang yang menjalankan algoritma atau orang yang akan
mengimplementasikan algoritma tersebut ke bahasa pemrograman.
Pseudocode yang baik adalah pseudocode yang dapat dipahami dan
diterjemahkan oleh programmer ke bahasa pemrograman yang ada. Meskipun ada juga
yang menuliskan pseudocode berdasarkan kecenderungan perancang algoritma dalam
menggunakan bahasa pemrograman.
Sebagaimna yang dinyatakan pada bagian sebelumnya, bahwa algoritma
terdiri dari 3 bagian: Nama Algoritma, Bagian Deklarasi, dan bagian Deskripsi,
demikian juga dengan pseudocode. Perhatikan contoh Algoritma dalam Pseudocode
berikut :
Algoritma VolumeTabung
{Algoritma
ini menghitung volume tabung dengan input
jari-jari,r, dan tinggi tabung,
t. Outputnya adalah V, sebagai volume tabung }
Konstanta Phi=3.14;
Variabel r, t, V: bilangan real
1) READ r
2) READ t
3) V = Phi*r*r*t
4) WRITE V
5) END
Dapatkah kalian tunjukkan mana bagian Deklarasi, apa isinya?
Bagian deklarasi di tas adalah menyatakan Konstanta Phi beserta nilainya dan
variabel r, t dan V beserta tipe datanya. Kesemuanya akan digunakan selama
algoritma berjalan. Konstanta adalah besaran yang nilainya akan tetap selama
algoritma berjalan.
Konstanta, untuk mendeklarasikan konstanta yang digunakan oleh
algoritma
Variabel, untuk mendeklarasikan variabel yang akan digunakan oleh
algoritma
READ, perintah untuk membaca inputan dari pengguna
WRITE, perintah untuk menuliskan nilai suatu variabel atau suatu
string
END, akhir dari algoritma.
Pemberian nilai ini V = Phi*r*r*t juga
disebut dengan Assignment (penugasan). Di beberapa bahasa Pemrograman
assignment ini dituliskan dengan beberapa gaya yang berbeda, di Pascal
dituliskan V := Phi*r*r*t sedangkan di Turbo C cukup V = Phi*r*r*t. Dalam
pembahasan yang ada assignment menggunakan tanda = untuk konsistensi penyajian
dengan bahasa natural, pseudocode maupun flowchart. Demikian juga dengan perintah WRITE, di
beberapa pseudocode dapat menggunakan perintah PRINT, DISPLAY atau OUTPUT
saja. Sekali lagi, tidak ada aturan yang
mengikat mengenai penyajian algoritma dengan pseudocode, namun agar penulisan
selalu konsisten dalam pembahasan ini digunakan format sebagaimana di atas.
0 komentar:
Post a Comment